Rechercher dans ce blog

Monday, March 20, 2023

2 Misteri Kasus Mayat Dalam Koper di Bogor Belum Terkuak, Kondisi Potongan Tubuh Korban Mengenaskan - Tribun Bogor

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor masih menyisakan misteri.

Kendati pelaku telah ditangkap dan identitas korban telah terkuak, masih ada teka-teki yang belum dipecahkan pihak kepolisian.

Terhitung ada dua misteri yang masih diselidiki pihak kepolisian.

Yakni menemukan potongan kepala jasad RD (35) dan senjata mutilasi berupa gerinda yang dipakai DA (33) untuk melenyapkan aksi pembunuhannya.

Terbaru, polisi berhasil menemukan potongan tubuh lainnya.

Sebelumnya, bagian tubuh utama korban, dari leher hingga bokong ditemukan di dalam koper merah di daerah Tenjo pada Rabu (15/3/2023).

Berselang tiga hari kemudian, polisi berhasil potongan kaki kiri korban di wilayah Cikupa.

Lalu hari ini, seorang satpam pabrik menemukan potongan kaki kanan korban di semak-semak.

Atas temuan tersebut, penyidik Polsek Tigaraksa, Tangerang pun segera bertindak.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, potongan kaki kanan itu ditemukan di Sungai Cimanceuri pada Senin (20/3/2023) pukul 13.30 WIB.

Hal tersebut diungkap Kapolsek Tigaraksa, AKP Agus Ahmad Kurnia.

AKP Agus Ahmad Kurnia menyebut potongan kaki kanan tersebut ditemukan tak jauh dari tempat pertama dibuangnya potongan tubuh korban oleh pelaku.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Pria Dalam Koper di Bogor, Pelaku Sempat Beli Gerinda Setelah Habisi Korban

Satpam yang menemukan potongan korban langsung melapor ke kantor polisi.

Polisi pun langsung mengevakuasi potongan kaki kanan itu.

Adblock test (Why?)


2 Misteri Kasus Mayat Dalam Koper di Bogor Belum Terkuak, Kondisi Potongan Tubuh Korban Mengenaskan - Tribun Bogor
Read More

No comments:

Post a Comment

Mau Dapat Potongan Tarif Pajak Hiburan? Ini Caranya - Liputan6.com

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, Ray Suryawijaya, menegaskan bahwa PHRI di Bali menolak dengan teg...