KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Misteri temuan potongan kaki kanan dan bagian tubuh manusia di aliran sungai Objek Wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu pada 23-24 Februari lalu, terkuak.
Potongan kaki kanan yang ditemukan 23 Februari dan bagian tubuh lain yakni kepala, kedua tangan, badan dan kaki kiri yang masih tersambung pada 24 Februari adalah milik Satiyem (81), warga Desa Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, yang dilaporkan hilang sejak 16 Februari.
Kepastian itu berdasarkan hasil tes DNA, dengan membandingkan sampel dari tulang paha kanan korban dengan sampel dari Satinem, adik Satiyem.
Baca Juga: Ribuan Masker Dibagikan, Tandon Air Bersih Dicek dari Dampak Hujan Abu Merapi di Selo
Sementara berdasarkan hasil autopsi, dipastikan korban meninggal bukan karena tindak kekerasan. Sebab tidak ditemukan tanda-tanda bekas pelukaan di jasad korban.
Putusnya kaki kanan korban hingga terpisah dari tubuh, diduga karena terkena benda tajam yang terdapat di aliran sungai.
Baca Juga: BRIN dan EFEO Diajak Blusukan, Cek Kondisi Candi di Lereng Merapi Boyolali
Jenazah Satiyem sudah dimakamkan oleh keluarganya pada Jumat (10/3). Pihak keluarga sudah menerima, bahwa kematian nenek 81 tahun itu bukan karena korban kejahatan.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold HY Kumontoy dalam konferensi pers di Mapolres Karanganyar, Senin (13/3) menjelaskan, polisi melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap identitas dari potongan tubuh yang ditemukan di aliran sungai Grojogan Sewu.
Baca Juga: BPPTKG Ingatkan Potensi Banjir Lahar Pasca Erupsi Gunung Merapi
"Kami juga menerima laporan orang hilang, yakni Satiyem, warga Desa Blumbang, yang berjarak 4-5 km dari lokasi penemuan tubuh korban. Untuk mencari tahu identitas korban, kami mengambil sampel DNA dari adik tiri korban, yang masih satu ayah meski beda ibu. Dari hasil tes DNA, ternyata ada kecocokan," jelasnya.
Sementara dari penyelidikan di lapangan, Satiyem yang hidup sebatang kara, diduga jatuh ke sungai saat berjalan hendak menuju ke rumah kerabatnya.
Baca Juga: Tim Pandawa Polres Sukoharjo Bubarkan Pesta Miras dan Amankan Pengguna Knalpot Brong
Korban yang sudah pikun namun fisiknya masih kuat, memang setiap hari terbiasa berjalan kaki dari rumahnya ke rumah kerabat yang berjarak 500-an meter.
Diduga, korban jatuh ke sungai yang alirannya sedang deras dan terjatuh di air terjun setinggi 81 meter.
Misteri Potongan Kaki yang Ditemukan di Grojogan Sewu Terungkap. Milik Satiyem, Warga Blumbang yang Hilang - Suara Merdeka Solo
Read More
No comments:
Post a Comment