Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan banyak beredar potongan-potongan video penangkapan orang-orang yang melakukan penolakan kuari. Ia menegaskan penangkapan itu terjadi di luar masjid, bukan di lokasi Istigasah.
"Itu bukan di istigasah, itu di luar masjid," tegas Iqbal lewat pesan singkat diikuti video yang memperlihatkan pasukan kepolisian saat membarikade dan memberikan pengamanan orang-orang di dalam Masjid, Rabu (9/2/2022).
YLBHI-LBH dalam rilisnya menyebut senjata tajam diambil dari warga termasuk pisau yang digunakan ibu-ibu di sana. Namun Iqbal menjelaskan mereka yang membawa senjata tajam ditangkap dengan sengaja berlindung ke rumah warga.
"Ke-23 orang tersebut saat akan diamankan sengaja berlindung di rumah-rumah penduduk dan juga sengaja menjadikan anak-anak dan wanita sebagai tameng agar tidak ditangkap petugas. Cara cara seperti ini sudah mereka lakukan pada April 2021," jelas Iqbal.
"Karena keberadaan mereka sudah membahayakan jiwa dan harta benda warga lainnya, akhirnya petugas reserse melakukan upaya penangkapan tanpa menggunakan cara-cara kekerasan dan sesuai SOP," imbuhnya.
Ia juga membantah petugas asal masuk ke rumah warga dan melakukan penangkapan. Iqbal menjelaskan polisi sebelumnya sudah mewanti-wanti agar tidak terjadi benturan, kemudian muncul kelompok dengan senjata tajam dan kemudian dikejar, namun mereka masuk ke rumah warga.
"Polisi sudah public address agar tidak ada benturan di masyarakat Wadas sendiri. Langkah-langkah Polri sudah sesuai SOP. Tetapi ada provokasi. Saat akan diamankan mereka lari ke rumah penduduk. Hoaks kalau polisi asal masuk rumah penduduk. Yang benar adalah polisi mengejar provokator yang masuk rumah penduduk. Menggunakan cara-cara itu mereka (merekam) video dan viral provokasi," ujarnya Iqbal disertai video anggota polisi menyerukan imbauan ke warga.
Seharusnya, lanjut Iqbal, warga yang tidak setuju dengan opsi pengukuran tersebut bisa menggunakan jalur damai. Namun di lapangan ada kelompok yang mengancam dan melakukan provokasi.
"Dalam kegiatan pengamanan dan pendampingan tersebut petugas gabungan sebelum masuk desa Wadas telah terus melaksanakan imbauan-imbauan agar selalu menjaga kamtibmas, menghormati hak warga yang lain yang sudah memilih setuju dengan opsi pengukuran, dan jika ada warga yang tidak setuju agar gunakan cara yang damai jauhi kekerasan, namun kenyataannya pada saat proses pengukuran ternyata didapati sekelompok warga yang mengancam kelompok yang lain yang setuju pengukuran dan memprovokasi," jelas Iqbal.
Simak Video "Mencekam! Momen Penangkapan Puluhan Orang di Wadas Purworejo"
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/ahr)
Polda Jateng Sebut Potongan Video Desa Wadas Jadi Bahan Provokasi - Detikcom
Read More
No comments:
Post a Comment