JawaPos.com - Motif pelaku memutilasi dan diduga memasak potongan tubuh korban Redho Tri Agustian, mahasiswa UMY, hingga kini masih menjadi misteri. Penyidik Ditreskrimum Polda DIJ sampai saat ini masih belum mengungkap motif mutilasi di Sleman. Polisi sendiri sudah menangkap pelaku yakni 2 orang pria yang salah satunya bernama Waliyin. Satu pelaku lainnya diidentifikasi bernisial RD, yang tercatat sebagai warga DKI Jakarta.
Hal itu membuat publik memunculkan berbagai spekulasi liar tentang motif pelaku memutilasi mahasiswa UMY itu. Salah satunya adalah motif adanya hubungan sesama jenis.
Baca Juga: Pengakuan Tetangga Waliyin Pelaku Mutilasi Redho Tri Agustian, Sebut Orangnya Serba Misterius
Hal itu pula yang jadi spekulasi kriminolog dan ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel. Reza menilai mutilasi Sleman itu seakan membuka membuka tabir adanya dugaan cinta sesama jenis. Hal itu dilihat dari rentetan kejadian yang dialami korban.
Potongan jasad korban ditemukan di lima titik di Sleman. Temuan pertama di area aliran Sungai Bedog, Jembatan Kelor, Kecamatan Turi, Sleman, pada Rabu (12/7) malam. Yang ditemukan berupa tangan dan dua potong kaki.
Selanjutnya pada Sabtu (15/7), temuan potongan tubuh lainnya yang diduga dari korban yang sama. Potongan tubuh itu ditemukan di sungai Krasak, Gimberan, Merdikorejo, Tempel, Sleman.
"Saya merasa tak nyaman melihat pose-posenya di IG," kata Reza saat dihubungi Pojoksatu.id (Jawa Pos Group).
Reza menduga, antara pelaku dan korban diduga terlibat hubungan asmara sesama jenis. "Di mata saya dia gay. Mungkin dia diperkosa sesama gay," sebut Reza.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa apa yang ia sampaikan itu masih sebatas spekulasi saja. Karena itu, Reza enggan berkomentar lebih banyak dan dalam terkait kasus mutilasi di Sleman tersebut. Demikian pula ketika ditanya tentang motif terjadinya peristiwa mutilasi mahasiswa UMY Redho Tri Agustian. "No comment. No comment," singkatnya.
Membongkar Motif Waliyin Memutilasi dan Diduga Memasak Potongan Tubuh Redho, Kriminolog Bilang Begini - Jawa Pos - JawaPos
Read More
No comments:
Post a Comment