Rechercher dans ce blog

Wednesday, March 8, 2023

VIRAL Kades Nyentrik Punya Potongan Rambut Mohawk, Suaranya Merdu Baca Al Quran, Jadi Idola Warga - TribunStyle.com

TRIBUNSTYLE.COM - Viral di media sosial, Kepala Desa (Kades) memiliki gaya rambut mohawk merah layaknya anak punk.

Kades itu bernama Dian Siswadi (37), berasal dari Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dia mengekalim tetap bekerja seperti biasa walaupun gaya rambutnya yang seperti anak punk itu menjadi sorotan. 

Dalam unggahan video yang viral di media sosial, Siswadi tampak mengenakan seragam kepala desa warna cokelat di tengah keramaian sebuah acara, dengan model rambut mohawk berwarna merah layaknya anak punk.

Lantas, apa alasan Siswandi memotong rambutnya dengan gaya mohawk?

Baca juga: Sosok Hoho Alkaf, Kades Bertato Viral Punya 30 Motif di Badan, Bangun Jembatan Pakai Uang Pribadi

Saat dikonfirmasi Kompas.com (grup TribunStyle.com) terkait gaya rambutnya itu, Siswadi mengaku untuk menarik perhatian warga.

Tujuannya, supaya desanya terkenal di tengah masyarakat luas.

Siswadi menyebut, desanya tidak memiliki objek wisata yang terkenal.

Sehingga, pihaknya sulit untuk mempromosikan usaha ekonomi masyarakat.

Akhirnya, Siswadi memilih cara sensasi dengan memotong rambut model mohawk ala anak punk untuk membuat desanya terkenal.

"Memang betul membuat perhatian dengan penampilan, karena di desa saya ini tidak ada objek pariwisatanya.

Beda dengan desa yang ada objek wisatanya.

Kalau di desa saya apa, apa yang bisa saya lakukan untuk masyarakat," ujar Siswadi melalui sambungan telepon, Selasa (7/3/2023).

"Jadi saya sekedar membuat rambut saya, permainan warna rambut sajalah," kata dia.

Adblock test (Why?)


VIRAL Kades Nyentrik Punya Potongan Rambut Mohawk, Suaranya Merdu Baca Al Quran, Jadi Idola Warga - TribunStyle.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Mau Dapat Potongan Tarif Pajak Hiburan? Ini Caranya - Liputan6.com

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, Ray Suryawijaya, menegaskan bahwa PHRI di Bali menolak dengan teg...