Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo memastikan tidak ada pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk iuran sedekah bumi di Desa Cikakak, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Ia menyebut dugaan pemotongan BLT BBM itu terjadi karena miskomunikasi.
Pernyataan itu ia sampaikan usai dirinya rampung melakukan verifikasi lapangan dengan meminta keterangan kepada aparat desa, ketua RT, dan warga setempat pada Jumat (23/9).
Selain di Desa Cikakak, Tim Kantor Staf Presiden bersama Kemenko PMK juga melakukan monitoring penyaluran BLT BBM di beberapa daerah lain. Di antaranya, kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Tidak ada pemotongan BLT BBM. Semua keluarga penerima manfaat terkonfirmasi menerima BLT dengan utuh," kata Abraham melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (23/9).
Abraham mengungkapkan munculnya isu pemotongan BLT itu terjadi lantaran pengumpulan iuran sedekah bumi waktunya berdekatan dengan pelaksanaan penyaluran BLT BBM. Sehingga terjadi miskomunikasi antara warga dengan pihak RT.
Abraham kemudian mengimbau kepada kepala desa dan ketua RT untuk lebih berhati-hati dalam melakukan sosialisasi iuran sehingga tidak memunculkan kesan adanya pemotongan bantuan sosial.
Ia juga mewanti-wanti kepada masyarakat agar tidak ragu mengonfirmasi kepada aparat desa atau RT apabila mendapati adanya penarikan iuran.
"Syukurlah sekarang semua sudah clear. Tadi Ibu Rodiyah dan Ibu Cayem (warga yang menuliskan tambahan kalimat memotong Rp100 ribu BLT untuk sedekah bumi tahun depan pada kuitansi) juga sudah peluk-pelukan dengan Ibu RT," kata dia.
Dilansir dari Detik.com, warga Desa Cikakak menyerahkan iuran Rp100 ribu ke masing-masing ketua RT setelah mereka mencairkan BLT di Kantor Pos.
Salah seorang penerima bantuan itu adalah pekerja serabutan, Wasti (70). Ia mengaku mendapat bantuan total Rp500 ribu dengan rincian Rp300 ribu dari BLT BBM dan Rp200 ribu untuk sembako.
Anak Wasti, Cayem (46), mengatakan setelah menerima uang bantuan itu, ia menyerahkan uang Rp100 ribu ke rumah Ketua RT, Maryam. Cayem pun mendapat kuitansi.
Cayem mengaku keberatan dengan penarikan iuran sedekah bumi itu. Sebab, acara sedekah bumi masih lama, yaitu Agustus 2023. Sedangkan uang bantuan itu sangat dibutuhkan ibunya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Mengingat, sebagai lansia, Ibu Cayem juga sudah jarang bekerja.
(khr/isn)KSP Pastikan Tak Ada Potongan BLT Untuk Sedekah Bumi di Cikakak Brebes - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment