Rechercher dans ce blog

Tuesday, July 6, 2021

Operator Ojek Online Diminta Kurangi Potongan untuk Driver di Masa PPKM Darurat - Tribunnews.com

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menanggapi keluhan driver ojek online di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, 3 - 20 Juli 2021. 

Para driver mengeluh karena operator tetap melakukan potongan 20 persen per sekali antar atau per trip pemesanan

LaNyalla meminta operator ojek online untuk memberi perhatian atas keluhan tersebut. Sebab, situasi saat ini benar-benar darurat. Sedangkan operator dan driver merupakan mitra yang harus saling menguntungkan.

"Kepada operator ojek online, seperti Gojek, Grab atau operator lainnya, kami berharap kebesaran hatinya dalam menyikapi kondisi sekarang.

Selama PPKM ini kita minta agar operator memberikan keringanan pemotongan biaya setiap kali antar pesanan ke pelanggan.

Misalnya potongan 10 persen dari yang biasanya 20 persen," ujar LaNyalla, kepada wartawan, Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Kakek 72 Tahun Asal Jatinegara Dianiya Pengemudi Ojek Online Ketika Hendak Ikuti Vaksinasi

Menurut LaNyalla, memberikan pemotongan 10 persen untuk driver tidak akan mengurangi profit bagi operator. 

"Saat ini kondisi sedang tidak baik-baik saja. Semua juga sedang dalam masa-masa sulit. Kita harus saling membantu dan memberi perhatian keadaan orang lain, apalagi mitra yang selama ini bekerja secara bersama," tuturnya.

Kebijakan PPKM, terutama di DKI Jakarta dan sekitarnya, memang memberatkan para pengemudi ojek online. Adanya pembatasan mobilitas warga berimbas terhadap pendapatan mereka.

Adblock test (Why?)


Operator Ojek Online Diminta Kurangi Potongan untuk Driver di Masa PPKM Darurat - Tribunnews.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Mau Dapat Potongan Tarif Pajak Hiburan? Ini Caranya - Liputan6.com

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, Ray Suryawijaya, menegaskan bahwa PHRI di Bali menolak dengan teg...